Membangun Kualitas Bangsa
dengan Belajar
Oleh: M. Nafiul Haris
Judul :
Menikmati Belajar Secara Kreatif
Penulis :
Peng Kheng Sun
Penerbit : Samudra Biru, Yogjakarta
Tahun : 1,
Juli 2011
Tebal :
viii + 93 halaman
ISBN : 978-602-98448-9-4
Ditengah
arus globalisasi yang sarat materialisme dan hedonisme, belajar seakan menjadi
aktivitas yang membosankan. Masyarakat
—khususnya pelajar dan mahasiswa— cenderung menginginkan prestasi-prestasi
serba instan tanpa harus melalui kerja keras dengan belajar. Ujung-ujungnya,
metode jalan pintas dipilih untuk mencapai tujuan. Wajar saja jika kemudian
masyarakat terjebak pada laku permisivisme yang menghalalkan segala cara untuk
meraih hasil final.
Belajar
seringkali dijadikan sebagai beban, karena belajar dianggap sebagai kewajiban
yang sulit dilakukan. Model belajar seperti ini jelas tidak bisa dinikmati
karena mengandung paksaan. Imbasnya, banyak pelajar yang semangat belajarnya
menjadi kendor. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka pelajar akan rugi
besar karena akan banyak kehilangan ilmu pengetahuan.
Ironisnya,
dewasa ini banyak dijumpai pelajar tak bergairah belajar sejak masuk SD.
Pelajaran dan latihan seakan menjadi beban berat dan momok yang menakutkan.
Lantas, timbul anggapan atau kesan bahwa belajar adalah pekerjaan yang amat
sulit. dan seketika itu belajar menjelma menjadi musuh bebuyutan.
Belajar
sebenarnya nikmat, dan santai jika dilakukan dengan kesadaran hati dan
disiasati secara cerdik dan kreatif. Buku Menikmati
Belajar Secara Kreatif ini hadir dengan tujuan membangun kesadaran belajar
bagi para pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat umum.
Dalam buku
ini, Peng Kheng Sun menegaskan bahwa esensi belajar itu menyenangkan selama
tidak dilakukan secara terpaksa dan tersiksa, karena proses belajar itu
sebenarnya lahir dari sebuah kesadaran diri dan pengolahan terhadap potensi
yang telah ada. Jika hal ini dilakukan secara baik, niscaya pelajar akan
menjadi insan merdeka, mampu memanusiakan manusia, dan mampu bertanggung jawab
atas apa yang dilakukan (hal: 67).
Menurut Peng
Kheng Sun, ada empat hal dalam mengatasi kejenuhan belajar. Pertama, melakukan variasi dan inovasi
baru dalam belajar. Variasi bisa dilakukan dengan cara menggali ide-ide baru
tentang cara belajar, baik secara orisinil dari pikiran sendiri maupun yang
diperoleh dari orang lain. Kedua,
menciptakan lingkungan belajar yang segar. Misalnya, lewat penataan ruangan
yang rapi, tenang, dan bersih jelas akan menimbulkan suasana yang yang nyaman
dan jauh dari kejenuhan. Ketiga,
mencari penyebab kejenuhan. Bisa jadi seperti masalah pribadi yang mengganggu
konsentrasi belajar. Jika perlu, berkonsultasilah dengan orang tua, guru,
kawan, senior, yang dipercaya bisa menolong. Keempat, bergabunglah dengan teman-teman yang minat dan prestasi
belajarnya tinggi, karena pergaulan akan terpengaruh sesuai dengan lingkungan
komunitasnya (hal: 14).
Buku ini
sangat menarik dan penting untuk dibaca oleh setiap pelajar, bahkan pengajar
sekalipun guna mewujudkan diri menjadi pembelajar sejati secara kreatif,
sekaligus dalam rangka membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Buku ini
merupakan karya revolusioner dari penulisnya, karena ia mampu menghadirkan
sikap dan pandangan baru tentang belajar, utamanya dalam merubah metode belajar
yang membosankan menuju kenikmatan.
Tak sekadar
berisi motivasi, buku ini juga memuat kiat-kiat praktis sukses belajar dan
memberikan gagasan-gagasan baru yang membuka alam pikir, sehingga diharapakan
kepada para pelajar bisa menjadi
sosok-sosok manusia cerdas di masa depan. Sudah saatnya membangun bangsa
ini menjadi lebih baik dengan belajar. Dan sudah saatnya bangsa ini mewujudkan
belajar kreatif sebagai salah-satu jalan terbaik menuju bangsa yang
berkualitas.
Peresensi adalah M. Nafiul Haris, Peneliti el- Wahid Center Universitas Wahid
Hasyim Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar