Kamis, 22 September 2011

Analisisnews.com


Membangun Kualitas Bangsa dengan Belajar

Oleh: M. Nafiul Haris


Judul             : Menikmati Belajar Secara Kreatif
Penulis         :  Peng Kheng Sun
Penerbit      :  Samudra Biru, Yogjakarta
Tahun          :  1, Juli 2011
Tebal            :  viii + 93 halaman
ISBN              :  978-602-98448-9-4

Ditengah arus globalisasi yang sarat materialisme dan hedonisme, belajar seakan menjadi aktivitas yang membosankan. Masyarakatkhususnya pelajar dan mahasiswa cenderung menginginkan prestasi-prestasi serba instan tanpa harus melalui kerja keras dengan belajar. Ujung-ujungnya, metode jalan pintas dipilih untuk mencapai tujuan. Wajar saja jika kemudian masyarakat terjebak pada laku permisivisme yang menghalalkan segala cara untuk meraih hasil final.

Belajar seringkali dijadikan sebagai beban, karena belajar dianggap sebagai kewajiban yang sulit dilakukan. Model belajar seperti ini jelas tidak bisa dinikmati karena mengandung paksaan. Imbasnya, banyak pelajar yang semangat belajarnya menjadi kendor. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka pelajar akan rugi besar karena akan banyak kehilangan ilmu pengetahuan.

Ironisnya, dewasa ini banyak dijumpai pelajar tak bergairah belajar sejak masuk SD. Pelajaran dan latihan seakan menjadi beban berat dan momok yang menakutkan. Lantas, timbul anggapan atau kesan bahwa belajar adalah pekerjaan yang amat sulit. dan seketika itu belajar menjelma menjadi musuh bebuyutan. 

Belajar sebenarnya nikmat, dan santai jika dilakukan dengan kesadaran hati dan disiasati secara cerdik dan kreatif. Buku Menikmati Belajar Secara Kreatif ini hadir dengan tujuan membangun kesadaran belajar bagi para pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat umum.

Dalam buku ini, Peng Kheng Sun menegaskan bahwa esensi belajar itu menyenangkan selama tidak dilakukan secara terpaksa dan tersiksa, karena proses belajar itu sebenarnya lahir dari sebuah kesadaran diri dan pengolahan terhadap potensi yang telah ada. Jika hal ini dilakukan secara baik, niscaya pelajar akan menjadi insan merdeka, mampu memanusiakan manusia, dan mampu bertanggung jawab atas apa yang dilakukan (hal: 67).

Menurut Peng Kheng Sun, ada empat hal dalam mengatasi kejenuhan belajar. Pertama, melakukan variasi dan inovasi baru dalam belajar. Variasi bisa dilakukan dengan cara menggali ide-ide baru tentang cara belajar, baik secara orisinil dari pikiran sendiri maupun yang diperoleh dari orang lain. Kedua, menciptakan lingkungan belajar yang segar. Misalnya, lewat penataan ruangan yang rapi, tenang, dan bersih jelas akan menimbulkan suasana yang yang nyaman dan jauh dari kejenuhan. Ketiga, mencari penyebab kejenuhan. Bisa jadi seperti masalah pribadi yang mengganggu konsentrasi belajar. Jika perlu, berkonsultasilah dengan orang tua, guru, kawan, senior, yang dipercaya bisa menolong. Keempat, bergabunglah dengan teman-teman yang minat dan prestasi belajarnya tinggi, karena pergaulan akan terpengaruh sesuai dengan lingkungan komunitasnya (hal: 14).

Buku ini sangat menarik dan penting untuk dibaca oleh setiap pelajar, bahkan pengajar sekalipun guna mewujudkan diri menjadi pembelajar sejati secara kreatif, sekaligus dalam rangka membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Buku ini merupakan karya revolusioner dari penulisnya, karena ia mampu menghadirkan sikap dan pandangan baru tentang belajar, utamanya dalam merubah metode belajar yang membosankan menuju kenikmatan.

Tak sekadar berisi motivasi, buku ini juga memuat kiat-kiat praktis sukses belajar dan memberikan gagasan-gagasan baru yang membuka alam pikir, sehingga diharapakan kepada para pelajar bisa menjadi  sosok-sosok manusia cerdas di masa depan. Sudah saatnya membangun bangsa ini menjadi lebih baik dengan belajar. Dan sudah saatnya bangsa ini mewujudkan belajar kreatif sebagai salah-satu jalan terbaik menuju bangsa yang berkualitas.


Peresensi  adalah M. Nafiul Haris, Peneliti el- Wahid Center Universitas Wahid Hasyim Semarang
(Di muat Analisisnews.com, Minggu, 21 Agustus 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar